http://www.bigmoneyptc.com/index.php?ref=ningenis

Minggu, 28 Februari 2010

Beasiswa Kuliah di Rusia

PENGUMUMAN
TENTANG BEASISWA UNTUK BELAJAR DI RUSIA

Sesuai dengan Keputusan Pemerintah Federasi Rusia tentang penerimaan mahasiswa asing di perguruan tinggi Rusia, maka pada tahun ajaran 2006/2007 Pemerintah Federasi Rusia memberikan 25 beasiswa bagi warga negara Republik Indonesia. Dengan jenjang, persyaratan dan bidang studi sebagai berikut.

1. Jenjang

Beasiswa diberikan untuk Jenjang S-1 (Bachelor) dan S-2 (Magister) sebanyak 20 beasiswa. Sedangkan untuk Jenjang S-3 (Kandidatura), Post-Doktoral (Doktorantura) dan Penelitian/Pelatihan (Stazhirovka) sebanyak 5 beasiswa.

2. Program Studi (Spesialisasi)

Program studi (spesialisasi) yang ditawarkan,meliputi:

Ilmu Alam (Natural Science);Ilmu Sosial/Humaniora; Ilmu Pendidikan; Ilmu Kesehatan (Public Health); Ekonomi dan Manajemen (Economic and Management); Spesialisasi Interdisipliner Teknik-IlmuAlam; Geologi dan Sumber Daya Mineral; Eksplorasi Mineral; Ilmu Energi dan Teknik Mesin Pembangkit (Power Machinery Engineering); Metalurgi; Konstruksi Mesin dan Material Processing; Penerbangan, Roket dan Teknologi Angkasa (Space Machinery); Teknologi Maritim (Maritime Machinery); Peralatan Transportasi Darat; Teknologi Pertambangan dan Perlengkapan; Teknik Elektro, Control Device Building; Radioteknik dan Komunikasi; Automasi dan Kontrol; Komputer dan Informatika;Service; Eksploitasi Transportasi; Teknologi Kimia; Reproduksi dan Proses Sumber Daya Kehutanan; Teknologi Makanan; Teknologi Komoditi Konsumen; Arsitektur dan Ilmu Konstruksi; Geodesi dan Kartografi; Agrikultur dan Perikanan; Ekologi dan Pemanfaatan Alam; Kesehatan dan Keselamatan.

Untuk beberapa Program Studi di bawah ini dibatasi:

- Ilmu Hukum (hanya tersedia 1 beasiswa)
- Ilmu Politik (hanya tersedia 1 Beasiswa)
- Ilmu Kedokteran (hanya tersedia 2 beasiswa)

Sementara untuk Program Studi: Hubungan Internasional dan Ilmu Seni tidak tersedia program beasiswa.

3. Perguruan Tinggi dan Proses Belajar

Perguruan Tinggi/Universitas tujuan belajar terdapat di kota-kota di seluruh Federasi Rusia. Penempatan penerima beasiswa ditentukan oleh Pemerintah Federasi Rusia.

Proses belajar-mengajar diselenggarakan dalam bahasa Rusia. Untuk itu selama 1 (satu) tahun semua penerima beasiswa program studi S-1 dan S-2 akan belajar di Fakultas Persiapan (Preparatory Faculty) untuk mempelajari bahasa Rusia dan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan/program studi yang telah dipilih.

Bagi Penerima beasiswa Jenjang S-3, Doktorantura dan penelitian/pelatihan akan mempelajari bahasa Rusia selama proses belajar (tidak melalui Fakultas Persiapan).

4. Persyaratan

Untuk Jenjang S-1 dan S-2:

  • Para pelamar beasiswa harus memiliki ijazah Sekolah Menengah SMU yang setara dengan ijazah SMU Rusia dengan nilai untuk mata pelajaran pokok/sesuai dengan spesialisasi yang akan dipilih tidak lebih rendah dari 80% tingkat maksimalnya (Nilai Rata-rata 8,0). Untuk mata pelajaran lainnya juga harus bernilai baik (tidak ada angka merah). (Untuk Jenjang S-2 harus memiliki ijasah S-1 dengan IPK sekurang-kurangnya 2,50);
  • Kurun waktu antara tamat Sekolah Menengah/SMU (atau lembaga pendidikan pra-perguruan tinggi lainnya) dengan saat pendaftaran beasiswa ini harus tidak melampaui 3 tahun.
  • Usia para calon untuk S-1 hendaknya tidak lebih dari 25 tahun dan S-2 tidak lebih dari 30 tahun.

Untuk Jenjang S-3, Penelitian, Post Doktoral:

  • Calon Penerima beasiswa Jenjang S-3 harus berpendidikan berpendidikan tinggi setingkat M.Sc./M.A.,
  • mempunyai pengalaman kerja yang sesuai dengan spesialisasinya;
  • usia hendaknya tidak melampaui 35 tahun.

5. Besarnya Beasiswa

Kepada para warga negara Indonesia yang menerima beasiswa, pihak Rusia:

  • Memberikan uang beasiswa sebesar yang diberikan kepada para mahasiswa Rusia dari program studi bersangkutan:
    - Mahasiswa S-1 dan S-2 sebesar 600 rubel (sekitar 20 USD) perbulan,
    - Mahasiswa S-3 sebesar 1500 rubel (sekitar 50 USD) perbulan;
  • Menyediakan akomodasi di Asrama Mahasiswa (Student Dormitory) dengan ongkos sewa yang dibebankan kepada penerima beasiswa yang besarnya sama dengan yang dibebankan kepada para mahasiswa Rusia;

6. Perlengkapan dan Biaya

  • Perlengkapan dan biaya-biaya berikut disediakan/ditanggung sendiri oleh Penerima Beasiswa:
  • perlengkapan yang cukup untuk iklim Rusia (memiliki baju dan sepatu untuk 4 musim);
  • uang saku sendiri/untuk pengeluaran pribadi sedikitnya 150 dollar AS perbulan
  • Biaya penjemputan, transportasi dari Airport (Moskow) ke tempat tujuan dan registrasi passport sebesar minimal 150 dollar AS;
  • Setibanya di universitas tempat belajar, setiap mahasiswa harus memiliki polis asuransi kesehatan (harganya tidak lebih dari 200 USD);
  • Tiket Pesawat pulang-pergi bagi para mahasiswa dalam semua hal (liburan, diberhentikan dari perguruan tinggi karena gagal studi atau sebab-sebab lain, jatuh sakit, meninggal dunia dan lain-lain);

7. Berkas Lamaran

Berkas lamaran lengkap diserahkan langsung ke Bagian Kebudayaan Kedutaan Besar Federasi Rusia – Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia (Jl. Diponegoro, 12, Menteng, Jakarta Pusat, telp./fax: 31935290) sebelum tanggal 13 April 2006.

Berkas surat lamaran dimasukkan ke dalam Map/Amplop Kuning (untuk S-1), Merah (untuk S-2) dan Hijau (Untuk S-3/Penelitian) harus dengan isi dan urutan sebagai berikut:

  1. Application Form dalam Bahasa Inggris
  2. Fotokopi ijazah/sertifikat dari tingkat pendidikan yang bersangkutan beserta transkrip nilainya dan terjemahannya dalam Bahasa Inggris yang telah dilegalisir oleh Notaris;
  3. Surat keterangan bahwa calon telah mengikuti tes kesehatan dan tidak mempunyai hambatan dalam menghadapi iklim Rusia dalam Bahasa Inggris dan telah dilegalisir oleh Instansi yang berwenang;
  4. Surat keterangan bebas HIV/AIDS yang telah dilegalisir oleh Instansi yang berwenang;
  5. Fotokopi Akta Kelahiran dan terjemahannya dalam Bahasa Inggris yang telah dilegalisir oleh Notaris;
  6. Fotokopi lembar pertama Paspor RI dengan data-data calon penerima beasiswa (untuk mengisi formulir bagi visa),
  7. Delapan lembar pasfoto ukuran 4 x 6 cm.
    Untuk pelamar Jenjang S-3 sekaligus harus menyerahkan daftar judul publikasinya (jikalau ada) dan referat singkat (proposal singkat) maksimal 2 halaman tentang tema penelitian ilmiah untuk studi S-3-nya rangkap 2 (dalam bahasa Indonesia dan Inggris). Bagi lulusan perguruan tinggi Rusia harus membuat proposal dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Rusia.
  8. Lain-lain
    Segala hal menyangkut kedatangan dan domisili keluarga penerima beasiswa tidak menjadi tanggungan perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar.
    Penerima beasiswa S-1 dan S-2 harus sudah berada di Rusia terhitung sejak tanggal 1 s/d 15 September 2006, penerima beasiswa untuk S-3 dan pelatihan/training – sebelum tanggal 1 Desember 2006.
    Pihak Rusia menilai program beasiswa untuk WNI sebagai langkah kongkrit bagi perkembangan persahabatan antara Rusia dan Indonesia dan berminat bekerja sama secara erat dengan badan-badan Indonesia yang bersangkutan dalam seleksi calon-calon penerima beasiswa Pemerintah Rusia.

Alexander I. Vaulin,
Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia,
Sekretaris I Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia

PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA
Jl. Diponegoro 12, Jakarta Pusat
Tel./fax: (021) 31935290, e-mail:
ruscsc@dnet.net.id

Jakarta, 23 Januari 2006

Contoh Penyimpangan



Sampah dan daur ulang

○Tata cara pembuangan sampah rumah tangga
Umumnya kantor pemerintah kota akan mengangkut sampah rumah tangga. Mengenai cara pembagian sampah dan cara pembuangan sampah berbeda tergantung dari tiap-tiap daerah.
Tanyakan pula pada para tetangga atau pada kantor pemerintah kota mengenai tempat, jam dan tanggal pengangkutan sampah yang biasanya sudah ditentukan. Buanglah sampah Anda sesuai dengan tata cara dan hari yang telah ditentukan.
○Pembagian sampah rumah tangga biasa
Tata cara pembagian sampah berbeda tergantung dari tiap-tiap daerah. Ada daerah yang membagi sampah antara yang mudah terbakar dengan yang tidak mudah terbakar, dan ada juga daerah yang tidak membaginya seperti itu.
Ada daerah yang membagi sampah dengan membedakannya dari jenis kotak sampah, atau juga dengan hari pengangkutan sampah yang tergantung dari jenis sampah.
Tanyakan pula pada para tetangga atau kantor pemerintah kota mengenai cara pembagian sampah ini. Buanglah sampah sesuai dengan cara pembagian sampah yang telah ditentukan oleh daerah tersebut.
○Tata cara pembagian sampah yang termasuk kategori sampah besar
Tata cara pengangkutan sampah besar seperti peralatan listrik dan mebel berbeda di tiap-tiap daerah. Alat pengatur udara, TV, kulkas, freezer, dan mesin cuci tidak termasuk dalam kategori ini.
Ada beberapa daerah yang sudah menentukan hari untuk melakukan pengangkutan sampah besar, sehingga Anda perlu memgadakan pemberitahuan terlebih dahulu. Ada pula daerah yang memerlukan prosedur untuk mengangkut sampah besar ( ditambah ongkos angkut ).
Tanyakan pada para tetangga atau kantor pemerintah kota mengenai hal ini.
○Alat pengatur udara, TV, kulkas, freezer, dan mesin cuci bekas
Peralatan besar seperti TV, pengatur udara, kulkas, freezer, dan mesin cuci tidak akan dihitung sebagai kategori sampah berukuran besar. Anda dapat meminta toko dimana Anda membeli barang-barang tersebut, atau toko barang-barang bekas untuk mendaur ulang barang yang telah Anda buang. Anda juga harus mengeluarkan biaya daur ulang dan biaya pengangkutan barang.
Akan tetapi, Anda tetap perlu menanyakan pada pihak kantor pemerintah kota mengenai hal ini untuk mencegah jika terjadi penolakan dari pihak toko untuk mendaur ulang barang-barang Anda.
○Komputer bekas
Komputer didaur ulang berdasarkan mereknya. Anda dapat meminta produsen, importir, atau yang menjual komputer merek tersebut untuk mengambil dan mendaur ulangnya. Jika komputer anda tidak termasuk dalam merek yang dapat didaur ulang, silakan hubungi kantor pemerintah kota mengenai hal ini.
○Mengumpulkan barang-barang yang bisa disumberdayakan untuk digunakan kembali
Ada beberapa daerah yang membagi sampah umum dan sampah yang bisa disumberdayakan untuk dipakai lagi. Sampah-sampah seperti koran bekas atau majalah bekas, kaleng atau botol akan dikumpulkan untuk dipakai lagi.
Tanyakan pada para tetangga atau kantor pemerintah kota mengenai cara pembuangan sampah-sampah

Permasalahan Belajar

Permasalahan belajar merupakan kondisi dalam proses belajar mengajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Permasalahan belajar itu adalah adanya jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang nampak sekarang (prestasi actual). Juga siswa-siswi yang mengalami permasalahan belajar adalah siswa-siswi yang mempunyai intelegensi normal tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan yang penting dalam proses belajar mengajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian ataupun fungsi motoriknya. Kekurangan ini dapat berwujud verbal atau-pun non verbal.

Permasalahan belajar atau hambatan yang muncul dalam kegiatan belajar dapat bermacam-macam. Ada yang bersifat fisiologis misalnya waktu belajar sering merasa pusing, cepat mengantuk, mata sakit bila membaca dll. Hambatan yang bersifat psikologis misalnya tidak minat belajar, kemampuan tidak menunjang dalam kondisi stress, ada juga hambatan yang bersifat sosial kehadiran teman waktu belajar, situasi keluarga yang ramai, keluarga tidak harmonis, dan sebagainya. Hambatan tersebut baik disadari atau tidak disadari sangat mengganggu proses belajar sehingga siswa-siswi tidak dapat mencapai hasil prestasi belajar dengan baik.

PERMASALAHAN BELAJAR BAGI SISWA


Ada berbagai permasalahan belajar bagi siswa yang berakibat pada prestasi belajar siswa menurun atau tidak dapat mencapai tujuan belajar yang optimal. Adapun permasalahan belajar yang dihadapi siswa antara lain:

  1. Siswa mengalami kesulitan dalam mempersiapkan kondisi fisik dan psikisnya.
  2. Siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan sekolahnya.
  3. Sarana dan prasarana di perpustakaan kurang menunjang.
  4. Pralatan di laboratorium kurang lengkap, sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan pelajaran.
  5. Siswa tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan atau pernyataan dalam proses pembelajaran.
  6. Siswa sering melanggar kedisiplinan kehadiran di sekolah, misalnya sering datang terlambat, sering tidak masuk sekolah.
  7. Malas mencatat mata pelajaran.
  8. Tidak menindak lanjuti proses belajar mengajar.
  9. Tidak bergairah atau termotivasi dalam belajar.
  10. Tidak gemar belajar secara beekelanjutan.
  11. Siswa tidak melaksanakan belajar, dan diskusi kelompok.
  12. Tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
  13. Siswa malas berkonsultasi dengan guru.
  14. Pelayanan guru bidang studi dalam proses belajar mengajar kurang merangsang semangat belajar siswa.

15. Kasus individualitas; contohnya prestasi rendah, dan kurang minat belajar .

16. Kasus sosialitas antara lain, sering bertengkar, dimanja, sulit beradaptasi, pemalu, penakut, canggung, penyendiri, kurang bergaul, diperlakukan sangat keras., dsb.

17. Kasus moralitas; yakni: melanggar tata tertib, membolos, terlambat, jarang masuk sekolah, berbicara tidak senonoh, nakal, kasar, dan lain sebagainya.

18. Kasus keterlambatan akademik; misal keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal, ketercepatan dalam belajar dengan bakat akademik cukup tinggi I Q 130 atau lebih tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi, sangat lambat dalam belajar; yakni siswa yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pembelajaran khusus, kurang motifasi dalam belajar; merupakan keadaan siswa yang kurang semangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas, bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar kondisi siswa yang kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, suka menunda waktu, mengulur waktu, tugas, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui, dan sebagainya, serta siswa yang belum menguasai baham pelajaran sesuai patok yang ditetapkan, dikatakan belum menguasai tujuan-tujuan pengajaran.

19. Kebingungan memahami materi pembelajaran

20. Siswa terkadang menghindari kegiatan belajar.

21. Anak sudah belajar dengan tekun namun tidak mampu menguasai bahan belajar dengan baik.

22. Lambat dalam memahami bahan belajar.

TIPS DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN BELAJAR

Ada berbagai cara dalam menghadapi permasalahan belajar, diantaranya:

1. Ciptakan suasana yang kondusif di tempat Anda belajar, baik itu di rumah, di sekolah, ataupun di manapun Anda belajar.

2. Peduli terhadap permasalahan belajar.

3. Berusaha untuk mengetaskan permasalahan belajar.

4. Tumbuhkan motivasi dalam diri Anda

5. Anda sebagai pelajar haruslah sadar bahwa Anda memiliki tugas sebagai pelajar dan mau melaksanakannya.

6. Tirulah keteladanan seseorang dalam belajar.

7. Buang rasa malas dalam diri Anda.

8. Tambahkan semangat belajar dalam diri Anda.

9. Hindari sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar.

10. Tumbuhkan minat belajar dalam diri Anda.

11. Ikutlah dalam Bimbingan Belajar ataupun Kelompok Belajar.

12. Selesaikanlah masalah belajar dalam diri Anda, jika tidak bisa, maka mintalah bantuan pada Orang Tua maupun Teman Anda ataupun Guru.

Bahan Uji

Bahan Uji

Bahan diuji/Fungsi

Pemerhatian

Sebab/Punca

Larutan Iodin

Kanji

Bertukar menjadi biru gelap

Terdapat kanji

Larutan Natrium Hidroksida

Menyerap karbon dioksida

Air kapur jernih

Karbon dioksida

Air kapur menjadi keruh

Karbon dioksida hadir

Penunjuk hidrogen karbonat

Karbon dioksida

Warna merah menjadi kuning

Karbon dioksida bertambah (Biasanya berwarna merah)

Kertas kobalt(II)klorida kontang

Wap air

Warna kertas kobalt(II)klorida bertukar dari biru kepada merah

Kuprum sulfat kontang

Wap air

Warna putih menjadi biru

Air suling

oksigen

Paras air naik sedikit

Oksigen larut sedikit dalam air suling

Air suling

Karbon dioksida

Paras air naik tinggi

Karbon dioksida sangat larut dalam air suling membentuk asid karbonik

Air suling

Nitrogen

Paras air naik sedikit

Nitrogen larut sedikit dalam air suling

Kertas litmus

Oksigen

Tiada perubahan

Oksigen bersifat neutral

Kertas litmus (Biru)

Karbon dioksida

Warna biru jadi merah

Karbon dioksida bersifat asid

Kertas litmus

Nitrogen

Tiada perubahan

Nitrogen bersifat neutral

Penunjuk bikarbonat

Oksigen

Warna penunjuk tidak berubah

PH Oksigen ialah 7

Penunjuk bikarbonat

Karbon dioksida

Warna menjadi jingga kekuningan

PH karbon dioksida ialah 5

Penunjuk bikarbonat

Nitrogen

Warna penunjuk tidak berubah

PH Nitrogen ialah 7

Larutan Natrium hidroksida

Oksigen

Aras larutan tidak naik

Oksigen tidak larut dalam larutan natrium hidroksida

Larutan Natrium hidroksida

Karbon dioksida

Aras larutan naik tinggi

Karbon dioksida sangat larut dalam larutan natrium hidroksida

Larutan Natrium hidroksida

Nitrogen

Aras larutan tidak naik

Nitrogen tidak larut dalam larutan natrium hidroksida

Larutan pirogalol beralkali

Oksigen

Paras larutan pirogalol naik

Hanya gas oksigen larut dalam larutan pirogalol

Larutan pirogalol beralkali

Karbon dioksida

Aras larutan tidak naik

Karbon dioksida tidak larut dalam larutan pirogalol

Larutan pirogalol beralkali

Nitrogen

Aras larutan tidak naik

Nitrogen tidak larut dalam larutan pirogalol

Kayu uji berbara

Oksigen

Menyala

Oksigen membantu pembakaran

Kayu uji berbara

Karbon dioksida

Padam

Karbon dioksida tidak membantu pembakaran

Kayu uji berbara

Nitrogen

Padam

Nitrogen tidak membantu pembakaran

Kayu uji menyala

Oksigen

Menyala lebih terang

Oksigen membantu pembakaran

Kayu uji menyala

Hidrogen

Bunyi pop

Hidrogen hadir

Penunjuk semesta (universal)

asid

berwarna kuning (jingga, merah)

Merah – pH=4; jingga – pH=5; kuning – pH=6

Penunjuk semesta (universal)

neutral

Berwarna hijau

Hijau – pH = 7

Penunjuk semesta

alkali

Berwarna ungu (biru)

Biru – pH=8; ungu – pH=9

Fenolftalein

asid

Tidak berwarna

Fenolftalein

Neutral

Tidak berwarna

Fenolftalein

alkali

Merah jambu

Metil jingga

asid

merah

Metil jingga

neutral

jingga

Metil jingga

alkali

kuning

Larutan litmus

Asid

Merah

Larutan litmus

Neutral

Ungu

Larutan litmus

Alkali

Biru

Larutan Benedict

Gula

Mendakan merah bata

Larutan Fehling

Gula

Mendakan merah bata

Larutan Millon

Protein

Mendakan merah bata

Etanol

Lemak

Lapisan emulsi terbentuk

Larutan DCPIP (diklorofenolindofenol)

Vitamin C

Warna biru menjadi tidak berwarna

Larutan permanganat

Gas sulfur dioksida

Warna ungu luntur

kapur = kalsium hidroksida

Batu kapur = kalsium karbonat

Kapur tohor = kalsium oksida